Harapan


Beberapa bulan lalu merupakan salah satu masa sulit untukku, di mana pada saat itu seseorang yang aku percayai, hargai dan sayangi layaknya saudara sendiri melakukan suatu perbuataan yang tak pernah terlintas sedikit pun terlintas dibenakku ia akan tega melakukannya.
Sakit memang, tapi aku mencoba belajar.
Mungkin aku terlalu mempercayai dan mengharapkannya sehingga Allah menegurku sebagai bentuk kasih sayangNya kepadaku.
Lewat kejadian itu Allah memintaku untuk tidak mendua, untuk berharap kepadaNya saja.
Dalam perenunganku, aku teringat sebuah kalimat yang diucapkan oleh Imam Syafi'i.

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan kepada kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selain Dia. Maka Allah menghalangi kamu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya."

Aku melepaskan rasa kecewaku dan menggantinya dengan rasa syukurku.
Betapa beruntungnya aku masih ditegur olehNya.
Betapa beruntungnya aku masih diberi masa untuk kembali berharap hanya padaNya.



17 Januari 2018
Bumi Andan Jejama.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hidup sekali harus berarti.

0 komentar:

Post a Comment